Warga 3 RT di Kelurahan Bumiwaras Bebas “Toilet Helikopter”

BANDARLAMPUNG, SS — Helikopter merupakan alat transportasi yang masih langka di Indonesia, biasanya berbentuk bulat dengan baling-baling gagah diatasnya, pada bagian belakang menjulur ekor dengan baling-baling kecil, namun berbeda dengan “helikopter” di Kelurahan Bumiwaras Kecamatan Bumiwaras Bandar Lampung.

Tempat buang hajad ini berbentuk seperti rumah panggung diatas pantai yang terdiri dari beberapa ruangan. Hanya dengan sekat antar ruang yang pendek, memungkinkan masyarakat dapat mengobrol saat buang hajat bersama-sama. Lokasi “Toilet Helikopter” ini tak jauh dari pemukiman warga. Bahkan setiap hari anak-anak bebas bermain dilingkungan tersebut.

Untuk menuju toilet ini masyarakat cukup berjalan di jalan bambu kurang lebih 50 meter. Disitu ada empat ruang yang siap digunakan untuk melepaskan hajat. Mendekati lingkungan tersebut, aroma sudah sangat berbeda. Apalagi kalau laut surut dan masyarakat banyak yang menggunakanya, bisa dibayangkan aroma tak sedap masuk kepemukiman warga.

BACA JUGA: Posko Kemanusiaan ACT-MRI Terus Layani Penyintas Tsunami Lampung Selatan

Namun kini masyarakat RT 012, 013 dan 015 Lingkungan 1 Kelurahan Bumiwaras harus bernafas lega, pasalnya sejak tahun 2016 mereka menerima bantuan perlengkapan MCK dari Aksi Cepat Tanggap dan Bank Ekonomi sebelum berganti nama menjadi Bank HSBC Indonesia. Sedikitnya ada 30 KK yang menerima bantuan perlengkapan kebutuhan dasar hidup tersebut.

Menurut Herman selaku Ketua RT setempat, Sebelumnya masyarakat terbiasa menggunakan “Toilet Helikopter”, hal ini karena tidak terdapat fasilitas MCK dirumah masing-masing. Setelah mendapatkan kunjungan dari pihak ACT, pembangunan sarana MCK mulai berjalan. Setiap rumah diberikan plakat bantuan, bahkan sampai sekarang masih tersemat didepan rumah.

“Alhamdulilah, dulu saya sampai tak bisa berkata-kata pas sambutan, bantuan ini sangat bermanfaat untuk warga sini. Gimana nggak?, pas pakai toilet helikopter itu, lingkungan tercemar, masyarakat juga tak terjaga auratnya kalau buang hajat,” tuturnya saat ditemui team ACT Lampung pada (25/07/2018).

BACA JUGA: Ratusan Pelajar Ikuti Pelatihan Character Building

Senada dengan Hasti, perajin Kerupuk Kemplang, dengan adanya toilet bantuan ACT dan Bank Ekonomi tersebut kegiatan ekonomi menjadi lebih menggeliat, efektivitas kerja juga semakin tinggi karena tak perlu ngantri saat ingin buang hajat, sehingga kegiatan produksi kemplang menjadi efisien dan produktif. Sekarang, tuturnya, konsumen juga semakin percaya terhadap kualitas kemplang yang dihasilkan, penjualan semakin baik.

“Alhamdulilah, sekarang nggak perlu repot jauh-jauh kalau ingin buang hajat, apalagi pas lagi produksi kemplang, jadi lebih produktif waktu kerjanya,” ujarnya.

Menurut Kepala Program ACT Lampung, Dian Eka Darma Wahyuni, ternyata dukungan ACT untuk sanitasi masyarakat sangat berpengaruh untuk kesehatan terutama anak-anak dan wanita serta peningkatan perekonomian keluarga.

“Harapanya banyak pihak ikut peduli untuk memfasilitasi sanitasi masyarakat yang berada didaerah pesisir pantai maupun dipinggiran kali, ACT siap menjadi implementator CSR perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap isu sanitasi di Provinsi Lampung,” tutupnya. (*)

BACA JUGA: Tim Emergency Responce ACT Lampung Menuju Titik Terdampak Ombak Besar

Related posts:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *