suryasumatera.com — Menteri Perdagangan Umum Republik Indonesia Zulkifli Hasan mengisi kuliah umum di Kampus Itera, Bertajuk Kebijakan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, Jumat 6 September 2024.
Pada acara tersebut, sejumlah mahasiswa ITERA yang hadir mendapat materi dari tim Kementerian Perdagangan RI berupa teknik penjualan melalui media sosial.
Dalam kesempatan itu, Mendag menyampaikan jika, patut disyukuri bahwa Indonesia dibanding dengan negara-negara lain pertumbuhan ekonominya jauh lebih baik.
Hal itu merupakan sesuatu yang luar biasa, ditengah situasi politik, ekonomi tetap tumbuh diatas lima persen.
Ia juga menyampaikan jika dalam dunia perdagangan saat ini, banyak terjadi perubahan-perubahan. Sehingga diharapkan generasi muda bisa mengikuti perkembangan zaman, dan menguasai teknologi.
“Kalau dulu hanya penjualan itu melalui offline ya, sekarang semua sudah online, ada juga e-commerce ya, ada sekarang ini banyak sekali sistem perdagangan, sistem bisnis yang sudah jauh dengan yang lalu, sehingga kita harus mengikuti perkembangan ekonomi, jika tidak kita akan ketinggalan,” ujar Mendag.
Sementara itu, Rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam sambutannya mengatakan, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan adalah salah satu tokoh Lampung yang membidani kampus ITERA, sehingga bisa berdiri di Provinsi ini.
“Terima kasih kepada pak Menteri yang telah membangun kampus kita ini, baik dari persiapan-persiapannya, prosesnya, akhirnya Lampung terpilih untuk dibangun kampus yang bercirikan Iptek sebagai duplikat dari kampus induk Institut Teknologi Bandung, dengan misi pengembangan sumber daya manusia yang unggul, juga tentunya menghasilkan inovasi-inovasi yang bisa menjadi solusi kita kedepan dalam berbangsa dan bernegara,” ujar Rektor.
Perlu diketahui, dalam kesempatan itu, Mendag juga menginspirasi mahasiswa yang hadir, agar berani mengambil keputusan untuk maju menggapai cita-citanya.
Motivasi itu diberikan dengan mengundang mahasiswa untuk berani maju kedepan, dan menjawab pertanyaan.
Sebanyak 5 Mahasiswa maju, dan dua orang dikasih pertanyaan nama ibukota negara yang baru, dan bunyi 5 sila Pancasila.
Dua pertanyaan itu berhasil dijawab, dan tiga orang mahasiswa yang ikut maju tidak diberikan pertanyaan.
Diam-diam Mendag memberikan hadiah berupa uang tunai senilai Rp2,5 juta, dan Switer, bagi mahasiswa yang berani maju kedepan.
“Semua Mahasiswa disini, bisa jawab pertanyaannya, tapi ada yang takut maju, atau malu. Padahal bisa jawab. Itu nyali, jadi intinya jangan takut mengambil resiko jika ingin sukses. Jadikan kegagalan sebagai kesuksesan yang tertunda. Saya terlahir dari anak petani, tetapi karena saya berani maju, saya bisa jadi Ketua MPR, bisa jadi Menteri. Nah adek-adek di Kampus ini, punya fasilitas yang bagus, dosen-dosen yang hebat, jadi terus semangat belajar, berani maju kejar mimpimu,” kata Mendag.