PT KAI Divre IV Tanjungkarang Gelar Apel Siaga Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru 2019

BANDARLAMPUNG — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang, menggelar Apel siaga jelang perayaan Natal 2019 dan Tahun baru 2020, di Halaman Parkir Stasiun Tanjungkarang, Kamis (19/12/2019), pagi.

Gelar pasukan dipimpin langsung oleh Executive Vice President (EVP) PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Sulthon Hasanuddin.

“Untuk lebih memberikan rasa aman bagi pengguna jasa KA, selama angkutan Nataru 2019/20, Divre IV menyiapkan 365 personil keamanan yang terdiri dari 63 personel Polsuska, 272 personel security, dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 30 personel” ujar Executive Vice President (EVP) PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Sulthon Hasanuddin, saat ditemui usai Apel.

Sulthon menambahkan, personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, di stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan dipo kereta.

KAI Divre IV juga melakukan beberapa antisipasi terutama soal keamanan penumpang dan keselamatan selama perjalanan.

Namun memang diakui Sulthon untuk keamanan dari kriminalitas di Lampung kondusif.

“Alhamdulillah dilampung ini situasi kondusif ya nggak ada laporan yang aneh-aneh. Dalam enam bulan paling hanya soal disiplin, karena merokok didalam kereta. Untuk kriminalitas di stasiun sejauh ini aman,” pungkasnya.

Sulthon juga menjelaskan, PT KAI juga mencatat ada beberapa titik rawan bencana, baik longsor maupun tanah bergerak.

Daerah-daerah rawan tersebut antara lain satu titik rawan longsor di Km 167+300 s.d 168+800 antara Way Tuba-Negeri Agung, untuk daerah rawan amblas ada dua titik di km 208+700/800 antara Gilas-Martapura dan Km 212+800/900 antara Gilas-Spancar.

Untuk mengatasi kalau terjadi bencana alam, Divre IV telah menyiapkan Alat Material untuk Siaga (AMUS) berupa satu unit gerbong yang berisi batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, dsb pada titik-titik yang telah ditentukan.
Termasuk pada daerah rawan pergerakan tanah.

Nantinya untuk daerah yang rawan pergeseran tanah karena banyak topografi tanah yang bergerak, PT KAI akan melakukan pengukuran jalur yang dilewati kereta.

“Jadi setiap ada perlewatan kereta akan diukur geometrinya, supaya kami yakin titik rawan bisa dilalui,” tambahnya.(*)